Pengajian Rutin RISMA Al-Alwaliah Desa Kedungjati
Sabtu malam
(14/02/2016), risma masjid Al-Alwaliyah desa Kedungjati menggelar pengajian
rutin yang di adakan seminggu sekali pada setiap malam minggu. Pengajian kali
ini bertemakan tentang “peran pemuda dalam membangun bangsa”, acara tersebut
menghadirkan penceramah ustadz Sarno yang sekaligus sebagai pembimbing risma
masjid Al-Alwaliah.
Ustadz sarno
menjelaskan, pemuda yang sehat tidak hanya di tandai dengan kesehatan jasmani
saja, tetapi sisi rohani seorang pemuda juga menjadi indikator kekuatan seorang
pemuda sebagai garda terdepan pengusung perbuatan. Selain itu terang Sarno,
kita sebagai pemuda harus memberikan toleransi antar umat beragama.
“Toleransi harus
ditanamkan sejak dini agar tercipta kehidupan yang aman dan tentram”. Jelas
Sarno kepada para pemuda yang mengikuti pengajian tersebut.
Ketua risma masjid
Al-Alwaliyah, Okti indar menjelaskan, jumlah risma yang aktif di dukuh
kedungbulus adalah 15 risma. Risma-risma yang aktif di pimpin oleh seorang
pengurus masjid al-alwaliayah yang bernama Basuki.
Kegiatan risma ini
cenderung monoton, sehingga sampai sekarang aktifitas para remaja muslim yang
bergabung dalam komunitas ini seperti jalan di tempat,statis, dan sulit
berkembang, selain itu remaja desa yang berminat untuk gabung pun tidak banyak,
seperti yang di jelaskan oleh ketua risma yang remaja yang aktif mengikuti
kegiatan risma ini hanya 15 remaja saja.
Maklumlah, malam minggu
memang enak bagi remaja pria untuk nongkrong di gardu-gardu ronda atau
tempat-tempat yang lain, sambil ngobrol ngalor-ngidul. Sementara remaja putri
mungkin mereka asyik di depan layar tv menikmati sinetron favorit mereka.
Risma merupakan salah
satu dari bagian trias pendidikan masyarakat yang tidak boleh terabaikan. Risma
adalah wadah dakwah yang wajib di pertahankan eksistensinya. Adalah tugas
bersama baik majelis ta’mir masjid, tokoh sesespuh, seluruh pendududuk desa
Kedungjati yang mayoritas muslim maupun para remaja sendiri yang harus
memperjuangkan, mempertahankan,mengembangkannya demi tetap tegaknya dakwah ke
jalan kebenaran.
Sangat disayangkan jika
kita tidak memanfaatkan wadah yang telah ada, terlebih para remaja adalah
generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan islam di bumi kedungjati
tercinta ini.
0 komentar:
Posting Komentar