Sabtu, 20 Februari 2016

Fakta Adanya UFO dan Alien dari Zaman Prasejarah

Foto Dropa Stones 1 oleh u
Foto Dropa Stones 2 oleh
Pembicaraan tentang UFO (Unidentified Flying Object) memang tidak ada habisnya. Banyak orang yang tidak percaya bahwa UFO, Alien dan kehidupan di luar angkasa itu nyata tapi tidak sedikit pula orang yang percaya bahwa alien atau mahluk luar angkasa itu nyata. Banyak orang mengatakan pernah melihat pesawat ruang angkasa, tapi tidak semudah itu saja membuktikan adanya UFO di tengah masyarakat sekarang. Karena terungkapnya crop circle yang marak terjadi itu ternyata adalah buatan tangan manusia, banyak orang yang menganggap foto-foto UFO hanyalah rekayasa belaka. Namun tidak disangka fakta tentang keberadaan UFO di bumi pun juga didukung oleh benda zaman prasejarah.
Ingatkah Anda dengan pembahasan artikel tentang “benda purba yang misterius”. Dalam artikel tersebut dibahas tentang beberapa benda purba yang misterius dan belum ditemukan makna pembuatannya. Namun seiring berjalannya waktu beberapa misteri pun akhirnya terungkap. Salah satu benda purba misterius bernama Dropa Stones yang ditemukan tim arkeolog dari Universitas Peking (Beijing) ketika sedang melakukan survei gua-gua di pegunungan Baian Kara-Ula, Tibet telah dapat diungkapkan. Dropa Stones yang ditemukan pada tahun 1983 itu banyak terdapat di sebuah pekuburan dalam salah satu gua yang dibuat dengan sangat rapi, berisi tulang kerangka mirip manusia pada umumnya, kecuali bagian tengkorak kepalanya yang lebih besar, tak sebanding dengan proporsi tubuhnya. Dropa Stones menjadi misteri dikarenakan pada bagian tengah dropa stones itu terdapat ukiran berbentuk karakter tulisan yang berukuran sangat kecil dimana tidak ada satupun anggota yang mampu memahami tulisan tersebut. Karena kemisteriusan itulah kemudian Dropa Stones dibawa ke Universitas Peking untuk dipecahkan misterinya.
Seorang bernama Dr. Tsum Um Nui akhirnya mampu memecahkan misteri yang ada di Dropa Stones. Menurut Dr Tsum Um Nui, ukiran di Dropa Stones adalah tulisan suku Han yang menceritakan tentang penduduk dari planet lain yang mengalami kerusakan pesawat sehingga terpaksa mendarat darurat di pegunungan Baian Kara-Ula. Dimana pegunungan Baian Kara-Ula adalah tempat tinggal suku Han. Kontan saja suku Han terkejut dan merasa aneh dengan penampilan fisik para pendatang tersebut dan menyangka mendapat ancaman kemudian berusaha memburu dan membunuh mereka. Sang pendatang baru yang datang karena kerusakan pesawat itupun menjadi panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan bersembunyi pada gua tempat ditemukannya piringan batu tersebut, namun banyak diantaranya yang terbunuh. Kerusakan pesawat yang parah dan keterisolasian lokasi membuat para pendatang tidak dapat memperbaiki pesawatnya. Tulisan dalam dropa stones juga menyebutkan bahwa kaum pendatang tersebut menyebut dirinya sebagai kaum Dropa. Keterangan yang tertulis pada piringan batu tersebut ternyata mirip dengan legenda yang ada di masyarakat lokal setempat, yaitu tentang munculnya makhluk dari angkasa yang berbadan kurus kecil tetapi berkepala lebih besar.
Setelah diteliti lebih mendalam lagi, pada suatu sisi dinding gua ditemukan gambar matahari, bulan, sebuah bintang yang belum teridentifikasikan dan planet bumi yang keseluruhannya dihubungkan oleh sebuah garis titik-titik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa temuan-temuan di gua tersebut termasuk dropa stones itu adalah sebuah benda yang telah berusia kurang lebih 12.000 tahun. Dan kini, di area sekitar gua tempat ditemukannya piringan batu masih dihuni oleh dua suku yang terisolir bernama Han dan Dropa. Mereka bukan seperti orang Tiongkok maupun Tibet, bahkan penampilan fisiknya berbeda dengan orang kebanyakan, badannya kurus dan lemah dan memiliki tinggi badan tidak lebih dari 1,5 meter.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money